Death Notice |
IKIGAMI bercerita tentang kejiwaan
orang-orang yang mengetahui bahwa mereka akan meninggal dalam waktu 24
jam. Tapi lebih jauh lagi, Ikigami juga bercerita mengenai efek dari UU Pemeliharaan Kemakmuran Negara pada masyarakat luas, pengantar Ikigami, dan para penerimanya.
Teorinya, jika Anda mengetahui bahwa ada kemungkinan Anda akan meninggal sekitar usia 18-24 tahun maka Anda akan berusaha keras agar impian Anda bisa tercapai sebelum usia tersebut. Hasilnya, produktivitas negara akan meningkat, angka kelahiran naik, dan tindak kriminal akan menurun. Paling tidak itulah yang diyakini Motoro Sensei sang mangaka. ***
UU Kemakmuran
Ikigami sendiri bercerita mengenai negeri Jepang alternatif di mana
Pemerintah memberlakukan UU Pemeliharaan Kemakmuran Negara yang
mewajibkan para murid kelas 1 SD untuk menerima vaksin khusus. Khusus karena 0,1% dari vaksin yang disuntikkan ini mengandung kapsul nanobot. Kapsul ini akan mengalir lewat darah dan pada akhirnya menetap di jantung.
Jika waktunya sudah tepat (ketika penerima berusia 18-24 tahun) maka nanobot akan meledak dan mengakibatkan jantung penerima hancur. Tidak ada satu individu pun yang menentukan siapa yang menerima suntikan berisi nanobot, semuanya bersifat random, dan identitas penerima suntikan hanya diketahui sekitar 1 bulan sebelum kapsul meledak.
Penerima suntikan akan menerima Ikigami yang diantarkan oleh petugas khusus maksimal 24 jam sebelum waktu ia meninggal. Penerima Ikigami memiliki hak dan kewajiban yang harus ia patuhi. Hak yang dimiliki penerima Ikigami adalah menggunakan sarana umum (komunikasi, transportasi, dll) secara gratis dalam kurun waktu 24 jam tersebut.
Penerima Ikigami berhak mendapatkan bimbingan konseling di kantor psikiater yang ditunjuk Pemerintah. Dan setelah mereka meninggal, keluarganya berhak mendapatkan santunan uang dan jaminan kesejahteraan dari negara.
Sementara penerima Ikigami berkewajiban untuk mentaati hukum. Segala tindakan kriminal setelah mereka menerima Ikigami akan dibebankan pada keluarga yang ditinggal, dan mereka tidak berhak lagi menerima santunan dari Pemerintah. ***
Vaksin Nanobot
Jika waktunya sudah tepat (ketika penerima berusia 18-24 tahun) maka nanobot akan meledak dan mengakibatkan jantung penerima hancur. Tidak ada satu individu pun yang menentukan siapa yang menerima suntikan berisi nanobot, semuanya bersifat random, dan identitas penerima suntikan hanya diketahui sekitar 1 bulan sebelum kapsul meledak.
Penerima suntikan akan menerima Ikigami yang diantarkan oleh petugas khusus maksimal 24 jam sebelum waktu ia meninggal. Penerima Ikigami memiliki hak dan kewajiban yang harus ia patuhi. Hak yang dimiliki penerima Ikigami adalah menggunakan sarana umum (komunikasi, transportasi, dll) secara gratis dalam kurun waktu 24 jam tersebut.
Penerima Ikigami berhak mendapatkan bimbingan konseling di kantor psikiater yang ditunjuk Pemerintah. Dan setelah mereka meninggal, keluarganya berhak mendapatkan santunan uang dan jaminan kesejahteraan dari negara.
Sementara penerima Ikigami berkewajiban untuk mentaati hukum. Segala tindakan kriminal setelah mereka menerima Ikigami akan dibebankan pada keluarga yang ditinggal, dan mereka tidak berhak lagi menerima santunan dari Pemerintah. ***
Vaksin Nanobot
Kenapa
masyarakat mau mentaati UU yang terdengar begitu kejam ini? Karena
tidak ada satu individu pun yang mengetahui vaksin mana yang berisi
nanobot (penanganan suntik nanobot dikerjakan oleh 3 Departemen yang
sangat sedikit bersinggungan) dan prosesnya benar-benar adil.
Artinya, ada kemungkinn anak perdana menteri yang menerima nanobot, atau anak dari keluarga miskin, semuanya sama, tak ada manipulasi sedikit pun.
Selain sistem pemilihan calon korban yang sangat2 random (ada cara mendetilnya), Motoro Sensei juga memikirkan berbagai hal lainnya. Seperti misalnya mengapa para penerima kapsul nanobot menerima Ikigami 1 hari sebelum dia meninggal? Ini karena kondisi kejiwaan manusia sendiri.
Pada dasarnya ada 2 kemungkinan bila manusia tahu dari jauh-jauh hari kapan ia akan meninggal. Entah berpasrah dan menerima, atau memberontak dan mencoba berbuat semaunya sendiri (termasuk berbuat kejahatan).
Oleh karena itu, untuk meminimalkan orang-orang yang akan mengacau, Ikigami baru diberikan 24 jam sebelum nanobot meledak.***
Artinya, ada kemungkinn anak perdana menteri yang menerima nanobot, atau anak dari keluarga miskin, semuanya sama, tak ada manipulasi sedikit pun.
Selain sistem pemilihan calon korban yang sangat2 random (ada cara mendetilnya), Motoro Sensei juga memikirkan berbagai hal lainnya. Seperti misalnya mengapa para penerima kapsul nanobot menerima Ikigami 1 hari sebelum dia meninggal? Ini karena kondisi kejiwaan manusia sendiri.
Pada dasarnya ada 2 kemungkinan bila manusia tahu dari jauh-jauh hari kapan ia akan meninggal. Entah berpasrah dan menerima, atau memberontak dan mencoba berbuat semaunya sendiri (termasuk berbuat kejahatan).
Oleh karena itu, untuk meminimalkan orang-orang yang akan mengacau, Ikigami baru diberikan 24 jam sebelum nanobot meledak.***
Courtesy: Pinked Books