SEPERTI
kebanyakan anak-anak di Indonesia, yang sudah menyukai anime dan robot sejak kecil. Maka tak terkecuali saya yang bisa
dibilang termasuk freak pada hal-hal
berbau Jepang, terutama anime dan manga. Anime favorit saya antara lain, anime
yang sangat populer di Indonesia pada masa kanak-kanak saya dulu, antara tahun
1995-99. Seperti Saint Saiya, Dragon Ball Z, dan Detective Conan. Anime
lain yang juga pernah populer pada masa itu, antara lain Sailor Moon, Doraemon, Ikkyu San, dan Ninja Hatori.
Tahun 2000-an, mulai diperkenalkan beberapa judul
baru, di antara yang terpopuler antara lain, Pokemon, Digimon, Inuyasha, dan Ge Ge No Kitaro. Anime
ini memiliki kualitas gambar lebih baik ketimbang yang saya sebutkan
sebelumnya, kecuali Detective Conan
dan Doraemon yang karena memiliki
seri yang panjang, maka seri berikutnya dibuat upgraded. Disusul anime populer One Piece, BLEACH, dan
seri Naruto.
Judul-judul lain yang disiarkan di televisi Indonesia
pada masa itu, Kobo Chan, Crayon Shinchan, Anpanman, Kinikuman, Dr. Slump, dan Makibao! Bahkan serial robot Gundam,
Ultraman, dan Masked Rider.
Anime ataupun manga, memiliki genre yang berbeda-beda dalam hal target pemirsa/pembacanya. Manga Doraemon misalnya, ditujukan bagi
anak-anak laki-laki maupun perempuan. Lain dengan seri Dragon Ball dan Saint
Saiya, yang cenderung banyak disukai anak-anak laki-laki—manga untuk anak laki-laki, dalam istilah perkomikan di Jepang
disebut Shonen. Atau Sailor Moon yang
lebih disukai anak perempuan. Adapun seri Detective Conan yang bertemakan
detektif, seringkali lebih disukai oleh remaja/dewasa. Karena jalan ceritanya yang dibuat berbelit.
Di Indonesia, majalah yang khusus memuat komik-komik
Shonen alias khusus buat anak laki ini, diproduksi oleh Elex Media Komputindo, bernama Shonen
Magz. Konten manga dari majalah tersebut adalah beberapa judul seperti School Rumble, Sanzoku Ou, Masked Rider,
Detective Conan, BECK, Kagetora, dan Wild
Baseballers.
Dalam satu edisi, bisa terdapat lebih dari 5 judul,
dengan 1 sampai 3 bab dimuat dari setiap judulnya. Setelah seri dalam 1 judul
habis. Maka dimuatkan judul-judul berikutnya.
Beranjak remaja, kita mulai menyukai budaya yang
lebih pas dengan umur kita. J-Rock dan visual kei, misalnya. Bahkan merambah cosplay, gyaru, yaoi/yuri, dst.
Berbicara tentang yaoi,
yaitu manga yang mengangkat tema
tentang romantisme yang melibatkan sesama laki-laki. Atau yuri, romantisme sesama perempuan, termasuk banyak digandrungi
remaja kita. Baik yaoi maupun yuri, disukai laki-laki maupun perempuan. Meski
sejauh pandangan saya, yaoi lebih
banyak disukai laki-laki. Dan yuri,
banyak disukai perempuan. Di antara pembaca yaoi/yuri, boleh jadi mereka mengalami
penyimpangan seksual, tapi boleh jadi juga tidak seperti itu. Yaoi dan yuri hanya bagian dari budaya baca-tulis (literatur). Adapun manga yang mengangkat tema seksualitas, disebut hentai.
Yaoi
DI antara
judul-judul yaoi, yang pernah saya
baca, antara lain Starfighter, komik
fiksi-ilmiah yang menjadikan romantisme sesama laki-laki sebagai bumbunya.
Tokoh utama dalam Starfighter yang tiada lain merupakan couple ini, memiliki nama-nama yang diadaptasi dari kisah dalam
Alkitab, Cain dan Abel yang justru dikisahkan bermusuhan
dalam bibel. Lainnya, yaoi berjudul Affair.
Di antara banyak judul manga dan anime yang
populer dan legendaris bahkan di seluruh dunia, beberapa judul yang paling saya
suka, bahkan seiring dengan kemunculan judul-judul baru yang semakin upgraded, saya tetap mencintai BECK dan Gokusen sebagai manga
terbaik sepanjang masa. BECK dikarang oleh Harold
Sakuishi, bercerita tentang perjalanan sebuah band. Dan Gokusen, manga yang mengangkat romantisme seorang
murid bernama Sawada Shin dengan Yankumi alias Kumiko Yamaguchi,
gurunya yang memiliki latar belakang keluarga Yakuza.
Lainnya, film berjudul IKIGAMI Sign Notice yang diangkat dari manga berjudul sama. Tokoh Tsubasa
Tanabe sangat menghenyakkan jantung saya. Saya cenderung menyukai manga yang ceritanya memberikan kesan
etis, secara tema. Dan ketiga judul dari BECK, Gokusen, dan Ikigami memenuhinya
dengan apik, dengan alur cerita yang mengalir seperti air, seadanya. Adapun
Ikigami lebih menonjolkan tema politik, meskipun terdapat unsur tema musik di
dalamnya.
Hana Yori Dango dan City Hunter adalah judul-judul legendaris yang banyak digandrungi.
Bahkan One Piece, BLEACH, dan serial Naruto. Tapi selera orang sangat pribadi. ù