Ayo Kita Lakukan!



#4 Ayo Kita Lakukan!
PASANGAN suami-isteri Emily dan Maria terbaring di ranjang mereka. Dengan pencahayaan kamar yang sudah sengaja mereka bikin redup. Maria berbaring dalam posisi memunggungi suaminya. Emily berada di belakang, mencumbu, dan membisikkan sesuatu.
Emily, “Sayang, ayo kita lakukan.”
Maria, “Kau yakin?”
“Aku tidak pernah seyakin ini, Sayang.”
“Justru kau yang belum melepas pakaiannya.”
“Astaga, benar jugak!” ***


#5 Keramas
(KEESOKAN paginya…)
Maria, “Kau tidak keramas?”
Emily, “apa maksudmu?”
“Kau harus keramas!”
“Kenapa?”
“Tentu saja kau harus keramas!”
“Tapi kenapa? Kepalaku ‘kan tidak ikut campur semalam?”
“Apa?”
“Aku mengeramasi kepalaku yang lain saja. ‘Kan cuma dia yang main jorok.”
“Benarkah? Lalu di mana kau menaruh lidahmu semalam, uh?”
“Apa?!!”
“Kepalamu yang atas juga harus kau keramasi, ‘kaan?”
“Semalam mulutku kutaruh di dadamu. Kau saja yang mandi sana!”
“DASAA..AR!!” RAWR ***


#6 Dokter Gigi
(DAN pada malam berikutnya…)
“Sayang, bisakah kita melakukannya malam ini?” Bujuk Emily kepada isterinya, seraya mencumbu.
“Hmm.. besok aku harus menemui dokter kandungan, ‘kan? Kita tidak boleh melakukan ini malam sebelumnya.”
“Apa?!”
“Sorry, Sayang.”
“Wait, tapi besok kau tidak akan menemui dokter gigi, ‘kan?
“Tidak. So?”
“Ya, kalau begitu tidak masalah.” ***


#7 Kenapa Tidak Bilang?
PASANGAN suami-isteri, Emily dan Maria, tidur berdua di kamar mereka, dengan posisi saling memeluk. Tangan Maria merangkul ke pundak Emily, tangan Emily sendiri berada di pinggul Maria.

Hingga keesokan paginya saat mereka bangun, Emily mengeluhkan sakit pada pundak dan lehernya. Sedangkan tangan kirinya kesemutan sampai tidak bisa bergerak! Maria juga mengeluhkan pinggangnya terasa sakit karena terganjal tangan suaminya. Sementara tangannya pegal karena kelamaan menggantung dalam posisi merangkul.
Maria, “Kenapa tidak bilang?”
Emily, “Kau sendiri, kenapa tidak mau melepas pelukanmu?’
“Aku tidak tauk!” :3
“Kau posesif, Sayang.” (Kiss)
“Hmm… Kau jugak, Sayang!” (Kiss) ***